Posted by : mulhaeri azzahra Rabu, 25 Maret 2015






Sebuah Nama yang Tak Harusnya Kusebut





Barangkali kau pun pernah mengalami, bertemu dengan orang yang terlihat biasa saja menurutmu, pun tak ada hal menarik dengan yang lainnya. Sebulan kemudian, sejak petemuan itu berakhir, dan kau baru sadar kalau sosok itu adalah orang hebat, di sekelilingnya.
***
Pada sebuah kegiatan yang tak seharusnya kusebut. Mengikuti rangkaian run down acara yang membuatku terperangkap. Dua hari. Dan itu jelas menjemukan, tentu saja! Pada kegiatan yang tak kau sukai, pernyataan apa lagi yang akan kau keluarkan selain “Bosan”. Tapi alasan menikmatinya dengan paksa, terkadang menjadi bentuk kedzhaliman tersendiri. Dan aku memilih untuk tak memakai istilah itu. Menjalaninya, sepertinya itu lebih tepat.
Pemateri pertama, seorang lelaki gonrong yang style-nya jelas begitu kusuka ^_^, entah kenapa … saya selalu memberi poin tinggi untuk orang-orang yang penampilannya sering bertabrakan dengan realita di sekelilingnya. Bagiku, itu menarik. Sudah cukup, dan itu telah menjadi alasan yang begitu kuat. Dia seorang blogger yang selalu disebut-sebut, dan sayangnya … secuil pun tak pernah mampir sosok ini dalam hidupku, bahkan sekali pun dalam Wall sosmed yang kupunya. Siapa dia?! Dan jelas saya terlalu kurang ajar, setidaknya tak punya hormat sama sekali, jika pun kemudian saya mengutarakan pertanyaan itu diantara orang-orang yang begitu mengenalnya dengan baik.
Dia menerangkan banyak hal … terlalu panjang lebar, menurutku. Tentang twitter, facebook, dan seputar dunia yang sebenarnya sudah kupahami sebagian besarnya. Dan moderator yang mendampinginya tak juga memberi tanda untuk menghentikan, paling tidak sejenak dan kemudian mengajak audience ice breaking, meluruskan tulang kaki yang dari tadi bertumpu. Atau aku yang terlalu menjelma menjadi golongan tipe orang ‘pembosan’ sampai begitu jenuhnya seperti ini. Menguap, salah satu pelampiasannya. Etika yang tak boleh kau tiru dariku. Meskipun kanan kiriku pun melakukan hal serupa. Tapi setidaknya itu bukan karena meniruku.
Dan lelaki itu yang tak juga sadar, bahwa aku sudah tak cukup kuat untuk mendengarnya. I’m so sorry!
 Hingga dua hari itu, paling tidak ada sesi yang membuatku tak benar-benar bosan. Tentang factory yang ramah lingkungan, pun tentang perempuan muda yang begitu mencintai lingkungannya. Hingga semua berakhir. Menyisakan foto-foto yang sesekali kulirik pada perjalanan pulang menuju rumah.
Hingga akhirnya, begitu sebuah foto bersama kujadikan DP di sosial media milikku dan seorang teman mengomentari :
“Yang baju kotak-kotak paling depan itu adalah Imamu Hidate”
Jelas saya tak terlalu familiar dengan nama yang terkesan Jepang itu. Tapi kembali kuperhatikan dengan baik-baik … sosok yang berbaju kotak-kotak berdiri paling depan. Sejenak ingatanku mencoba mengenalinya, bukankah dia adalah moderator yang pemateri pertama itu. Lantas kenapa dia?
Temanku kembali mengomentari :
“Dia orang hebat, memenangi sebuah lomba penelitian bergengsi yang mengantarnya ke Jerman, Colorado, Washington, Hawai … juga Jepang, mahasiswa berprestasi UNHAS.”
Dan kalian sudah bisa menebak apa, kalau luar negeri yang diceritakan kepadaku. Mataku membelalak. Orang itu? yang terlihat biasa itu? Tidak percaya! Dan temanku dengan tahunya memberikan alamat Facebooknya kepadaku. Jelas saya kepo-in. Penasaran. Alhasil … saya hanya bertasbih dan bershalawat berkali-kali.
Mataku basah. Entah kenapa?! Tapi satu hal … bahwa Allah punya sejuta cara untuk mengabulkan impian seseorang. Seperti quotes yang sempat kutangkap di perjalanan hidup sang moderator yang terlihat biasa itu, “Jangan membiarkan menyerah menjadi sebuah kebiasaan”. Kurang lebih redaksinya seperti itu.
***
Ini tentang nama yang tak seharusnya kusebut, tapi sudah terlanjur. Untuk kalian belajar saja. Tentang impian yang harusnya selalu kau pelihara. Karena Allah selalu membalas doa-doa untuk impianmu, meskipun jawaban dari doamu terkadang “Tidak” dan “Belum”
Lihat Youtube “The Story of Maple Dreams” dan “Menabung Kegagalan” sebuah catatan tentang menyerah yang tak boleh kau jadikan kebiasaan, dari seorang kawan yang tak kukenal “Imam Hidayat” … ^_^

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Soundcloud

Postingan Saya

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ^_^Bintang Berkaki^_^ -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -