- Back to Home »
- ^^Pallette-Mu Begitu Indah, Tuhan! Bantu Kami Menjaganya^^
Posted by : mulhaeri azzahra
Sabtu, 16 Agustus 2014
Saya selalu percaya
bahwa pada belahan bumi bagian manapun kelak saya akan berada, satu hal yang
selalu saya yakini bahwa lautan yang selalu saya pandang berasal dari sumber
air yang sama dan mempunyai proses kemunculan yang sama. Jadi sejatinya, jika
kalian sedang memandang laut saat ini, maka saya yang memandang laut saat ini
pun secara tidak langsung sedang memandang laut yang sama seperti yang kalian
lihat. Ya, karena pada dasarnya kita memang sedang memandang laut yang sama.
Dan bahkan lautan yang sedang kalian lihat atau saya lihat saat ini adalah
lautan yang juga pernah disaksikan oleh nenek moyang kita berabad-abad yang
lalu. Bukankah memang lautan di dunia ini tak akan pernah terputus?! Bukankah
telah ditakdirkan oleh Tuhan bahwa laut itu seperti langit yang akan selalu
terhampar sampai dunia berakhir suatu saat nanti?! Di sini, di laut itu …
sumber kehidupan yang selalu kita butuhkan bersama. Maka nikmat Tuhanmu manakah
yang kamu dustakan?!
Pallette,
wisata laut daerahku yang selalu memanggil pulang untuk dikunjungi. Sebuah tempat yang punya ceritanya sendiri.
Terletak di kelurahan Pallette, Bone, Sulawesi Selatan yang butuh perjalanan 12
Km dari pusat kota Watampone untuk mencapainya, atau sekitar 30 menit
perjalanan menggunakan transportasi umum. Jalanan mendaki tajam dengan tikungan
ekstrim adalah shock teraphy
disepanjang jalan menuju Pallette.
Tapi apapun itu, semua akan terbayarkan saat menjumpai keindahan alam yang
masih perawan dari tangan-tangan liar manusia, kicauan burung yang tak pernah
henti memperdengarkan suara tasbihnya, semilir angin menggoyangkan dedaunan
rimbun, dan tak ketinggalan hempasan gelombang laut yang tak pernah bosannya
memperlihatkan ketangguhannya. Ya … semua akan pasti terlihat sama dengan
suguhan daerah pesisir di tempat lain, bukan?! Tapi apapun itu … hubungan
emosional tentang ikatan kedaerahan sepertinya masih melekat. Karena Pallette akan tetap selalu menjadi muara
rindu, bahkan sampai sehebat apapun sajian pantai
yang disuguhkan di belahan bumi sana.
Dulu, pada zaman Bone
masih menganut sistem kerajaan, tempat ini dijadikan sebagai tempat merajam bagi
masyarakat yang melakukan tindakan asusila. Jadi tak jarang, dulu sekali …
sebelum pemerintah berinisiatif untuk membangun tempat ini menjadi daerah wisata,
Pallette dijuluki daerah paling
angker di Kabupaten Bone. Namun beruntungnya, setelah dilakukan renovasi
besar-besaran, tempat ini menjadi miniatur surga yang selalu jadi tujuan utama
jika orang-orang luar melancong ke tanah bugis Bone.
Pallette
memang selalu punya ceritanya sendiri. Untuk saya, dan saudara-saudara saya.
Tetap selalu menjadi tempat “Family Gathering” bahkan hanya untuk sekedar jalan-jalan sekalipun. Seperti beberapa
waktu lalu, kami bersaudara se-Bosowa (Bone-Soppeng-Wajo) kembali merangkai
senyum dengan silaturrahim yang kembali terajut setelah beberapa lama
dilelahkan oleh rutinitas sehari-hari yang terkadang berujung jemu. Dan
sepertinya semua itu menemukan tempat berlabuhnya, di sini … di Pallette.
Ikan bakar ... ikan bakar!!
Setelah seharian penuh
beraktivitas, tenggorokan kering dan letih yang mulai menyergap, maka solusi
jitunya adalah menenggak Liang Teh Cap
Panda https://www.facebook.com/pages/LIANG-TEH-CAP-PANDA/111417062230706 , selain untuk mengobati panas dalam juga untuk mengatasi dehidrasi.
Matahari sudah beranjak
turun ke peraduannya. Menyisakan guratan senja di ufuk barat sana. Pun juga
berarti bahwa “Family Gathering” ini akan menemui titik perpisahannya. Kelak
kami akan kembali lagi ke sini, dengan ceritanya sendiri. Karena apapun itu, Pallette akan tetap menjadi tempat yang
selalu memanggil pulang untuk dikunjungi.
Mobil yang membawa
rombongan kami beranjak pelan meninggalkan Pallette.
Dari kejauhan gelombang airnya masih terdengar setangguh pagi tadi. Gemerisik
dedaunan rimbunnya pun tak kalah hebatnya memecah senja waktu itu. Sungguh, Pallette-Mu begitu indah, Tuhan! Bantu
kami untuk menjaganya.
Artikel ini diikutkan dalam Kontes Liang Teh Cap Panda
Wetze.... memandangi Liang Teh Cap Panda ditemani hembusan angin pantai.
BalasHapus